Senin, 22 Oktober 2012

ANTARA IBU DAN SUAMI


Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Sebelum Engkau Halal Bagiku

Ahlan Wa Sahlan,Marhaban fii zaumina hadza

ANA UHIBUKA LADZI AHBABTANI LAHUU

Alhamdulillaah…..
Segala Puji bagi Allah Tuhan Seru sekalian alam.Tuhan Yang Maha Rahman.Maha Rahim.. Shalawat serta salam senantiasa tercurah untuk kekasih Allah,Muhammad Rasulullah Shallahu 'alaihi wassalam.Allahumma Shalli wa Salim Ala Sayyidina Muhammadin wa Ala aali Sayyidina Muhammadin fi Kulli Lam Hatin wa na Fasinn bi'adadi Kulli Ma'lu Mil Lak.

Yaa Rabbi....Ajarilah kami bagaimana memberi sebelum meminta,berfikir sebelum bertindak,santun dalam berbicara,tenang ketika gundah,diam ketika emosi melanda,bersabar dalam setiap ujian.Jadikanlah kami orang yg selembut Abu Bakar Ash-Shiddiq,sebijaksana Umar bin Khattab,sedermawan Utsman bin Affan,sepintar Ali bin Abi Thalib,sesederhana Bilal,setegar Khalid bin Walid radliallahu'anhum...Aamiin ya Rabbal'alamin.

ANTARA IBU DAN SUAMI

Seorang akhwat telah bertanya: “Jika kita berada pada sebuah pilihan dimana pada saat yang sama kita harus memilih salah satu antara ibu atau suami,maka kita harus pilih yang mana,Pak?”.

Saudara SEHB yang dicintai ALLAH AZZA WA JALLA...,
Dalam prosesi pernikahan,ada ijab-kabul (yang merupakan salah satu rukun nikah).

Ijab: yaitu ucapan wali untuk menikahkan calon istri kepada calon suaminya,seperti kalimat: aku kawinkan anda dengan putriku Fulanah, atau kalimat: aku halalkan bagimu putriku yang bernama Anisa’(bisa juga diucapkan dalam bahasa Arab atau bahasa lainnya, yang penting harus mengerti artinya).

Kabul: yaitu ucapan penerimaan dari calon suami, seperti kalimat: aku terima mengawininya atau kalimat:aku rela mengawininya.

Ijab kabul mempunyai makna serah terima,yaitu penyerahan tanggung-jawab dari wali kepada suami.Jadi seorang wanita itu,setelah menikah akan menjadi tanggung-jawab suaminya (sebelumnya menjadi tanggung-jawab orang tuanya). Sehingga apabila pada saat yang bersamaan seorang wanita berada pada sebuah pilihan,dimana dia harus memilih satu antara suami atau ibu,maka jawabnya adalah: pilih suami.Sedangkan bagi sang suami,dia harus menghormati ibu mertuanya sama seperti dia menghormati ibu kandungnya sendiri.

Saudaraku yang dicintai ALLAH AZZA WA JALLA...,
Dalam lingkup keluarga, laki-laki (suami) itu adalah pemimpin bagi kaum wanita (istri).Demikian penjelasan Al-Qur’an dalam surat An Nisaa’ ayat 34,yang artinya adalah sebagai berikut:

“Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita,oleh karena ALLAH telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita),dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka.Sebab itu maka wanita yang saleh,ialah yang ta'at kepada ALLAH lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada,oleh karena ALLAH telah memelihara (mereka).Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya,maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka dan pukullah* mereka. Kemudian jika mereka menta`atimu, maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya. Sesungguhnya ALLAH Maha Tinggi lagi Maha Besar”. (QS. An Nisaa’. 34).

Salah satu contoh praktek kepemimpinan yang baik adalah dalam sholat berjamaah. Imam sholat yang baik adalah imam yang tidak peragu.Dia harus bisa mengambil keputusan tegas, kapan harus sujud, kapan harus ruku', dll.Dan tentu saja,dia juga harus mempunyai bekal ilmu yang memadai tentang semua tatacara sholat agar dapat menjalankan kepemimpinannya (sebagai imam sholat) dengan baik.

Satu hal yang tidak boleh dilupakan adalah,bahwa sang imam juga harus bijak dalam memimpin jama'ahnya.Jika ada jama'ah yang sudah tua,maka sholat mesti agak dipercepat.

Tidak boleh berlama-lama dalam sujud,ruku' dll,karena hal ini akan sangat memberatkan jama'ah yang sudah tua tersebut. Demikian juga ketika terdengar suara tangis bayi,mungkin ada jamaah putri (ibu-ibu) yang membawa bayinya.

Sebagai imam sholat,dia juga tidak boleh mengabaikan kritikan dari jama'ahnya jika dia melakukan kesalahan dalam memimpin sholat.Kewajiban jama'ah untuk mengingatkannya jika ada kesalahan.Dan dalam mengingatkan sang imam,juga ada aturannya.Untuk jama'ah laki-laki dengan mengucapkan: subhanallah,sedangkan untuk jama'ah putri dengan menepuk tangan.

Saudaraku yg dicintai ALLAH AZZA WA JALLA...,
Kiranya apa yang ada pada sholat berjama'ah tersebut,juga berlaku dalam kehidupan nyata.Seorang suami (yang menjadi imam / pemimpin bagi istri dan keluarganya),juga harus bersikap seperti halnya sikap seorang imam dalam sholat berjama'ah tersebut.

Seorang lelaki / suami yang baik,adalah lelaki / suami yang tidak peragu.Dia harus berani mengambil keputusan tegas tanpa mengabaikan norma-norma agama.Lebih dari itu,dia juga harus bertanggung jawab terhadap segala keputusan yang telah diambilnya.Dan tentu saja,dia juga harus mempunyai bekal ilmu yang memadai agar dapat menjalankan kepemimpinannya dengan baik.

Semoga bermanfaat.

NB.
*) Yang dimaksud dengan memukul di sini adalah memukul dengan pukulan yang tidak sampai melukai fisik sang istri,ditujukan agar sang istri segera menghentikan perbuatannya tersebut.

Barakallaahu fiykum wa jazzakumullah khoir

♥ SEMOGA BERMANFAAT ♥

Sebuah renungan untukku,untukmu,untuk kita semua.Semoga tulisan ini dapat membuka pintu hati yang terkunci...

Bergeraklah masuk,Buka tiap lembaran kalimat hati,maknai,lalu tunaikanlah

Hak cipta adalah milik ALLAH AZZA WA JALA semata.Ilmu adalah amanat Allah yg harus disampaikan kepada Ummah...kami hanya menyampaikan apa yg kami miliki...

Sungguh bahagia insan yang telah menemukan cinta sejatinya.. ibarat tasbih & benang pengikatnya.. terajut menjadi satu untaian yang selalu disentuh satu demi satu oleh insan mulia yang bibirnya basah akan cinta kepada Rabb-Nya

Barakallaahu fiykum wa jazzakumullah khoir

Sebelum Engkau Halal BagiKu

♥SALAM SANTUN UKHUWAH♥

Semoga apa yang telah disampaikan ini ada manfaatnya,

Afwan Minkum Kebenaran datangnya dari ALLAH kekurangan dari pribadi ana dan ana hanya menyampaikan apa yang diamanahkan ALLAH

Wallahù'alam bíshawab Wabíllahí taùfík walhídayah,

Wa'alaikum salam warahmatùllahí wabarakatùh
https://www.facebook.com/pages/Sebelum-Engkau-Halal-BagiKu/138509376220354

Tidak ada komentar:

Posting Komentar