Minggu, 23 Oktober 2011

Membina Rumah Tangga Idaman


Alhamdulillaah…..
Segala Puji bagi Allah Tuhan Seru sekalian alam.Tuhan Yang Maha Rahman.Maha Rahim.. Shalawat serta salam senantiasa tercurah untuk kekasih Allah,Muhammad Rasulullah Shallahu 'alaihi wassalam.Allahumma Shalli wa Salim Ala Sayyidina Muhammadin wa Ala aali Sayyidina Muhammadin fi Kulli Lam Hatin wa na Fasinn bi'adadi Kulli Ma'lu Mil Lak.

`*•Yaa Rabbi•*´¯)Ajarilah kami bagaimana memberi sebelum meminta,berfikir sebelum bertindak,santun dalam berbicara,tenang ketika gundah,diam ketika emosi melanda,bersabar dalam setiap ujian.Jadikanlah kami orang yg selembut Abu Bakar Ash-Shiddiq,sebijaksana Umar bin Khattab,sedermawan Utsman bin Affan,sepintar Ali bin Abi Thalib,sesederhana Bilal,setegar Khalid bin Walid radliallahu'anhumღAmiin ya Rabbal'alamin.

Sepanjang sejarah manusia, laki-laki dan perempuan saling membutuhkan satu sama lainnya, bahkan bagi nabi Adam, surga pun terasa kurang lengkap tanpa seorang pendamping (Hawa). Perempuan adalah permata yang memancarkan aura kekuatan yang akan membuat laki-laki menjadi super, dari malas menjadi semangat, dari lemah menjadi kuat, dan dari harapan menjadi kenyataan.

Perempuan juga membuat hati yang kasar menjadi lembut, tangis menjadi tawa, dan sebaliknya bisa membuat laki-laki  menjadi sosok yang kejam dan menakutkan. Fakta sejarah membuktikan bahwa dalam setiap kesuksesan orang besar, di belakangnya seringkali ada sosok perempuan yang selalu mensupportnya.  Dan juga sebaliknya, sejarah pertumpahan darah sering kali terjadi demi memperebutkan seorang  perempuan. Qabil adalah actor pertama dalam sejarah pembunuhan manusia yang dilakukan pada saudaranya sendiri Habil, demi sosok perempuan yang bernama Iqlima.

Demikianlah sunnatullah bahwa yang namanya laki-laki membutuhkan perempuan, dan sebaliknya perempuan juga membutuhkan sosok laki-laki, yang akan melindunginya, menjadi imam dalam menempuh perjalanan hidupnya, dan menjadi  pembela dalam setiap desah nafasnya.

Di sinilah dibutuhkan tali sebagai penghubung yang akan mengikat antar keduanya,  membangun bersama rumah surgawi, dan  mencetak  generasi-generasi Islami. Itulah pernikahan. Untuk mewujudkan semua itu, kita harus merumuskan siapakah sosok ideal yang akan menjadi pendamping hidup kita, sehingga kita dan pasangan kita akan merasa menjadi manusia yang paling bahagia. Dan mungkin kelak akan menjadi kenangan indah yang takkan pernah terlupakan sepanjang masa seperti kokohnya Tajmahal yang menjadi lambang kecintaan suami pada istri tercintanya, mumtaz.  Inilah contoh-contoh  untuk membangun ” Baiti Jannati” rumahku adalah surgaku…

Alangkah indahnya punya sosok istri seperti Siti Khadijah, istri yang membuat nabi selalu ingat sepanjang masa, istri yang selalu ada dalam bahagia maupun duka, menghiburnya saat beliau bersedih, dan menjadi tempat curahan keluh-kesahnya.  Sosok istri yang posisinya tak tergantikan sehingga nabi sulit melupakannya, bahkan sampai tiga atau empat tahun setelah kewafatannya baru nabi mencari penggantinya. nabi pernah berkata pada Siti Aisyah “Allah tidak mengganti Khadijah dengan yang lebih baik, dia percaya padaku saat semua orang tidak mempercayaiku, dia membenarkan aku saat semua manusia mendustakanku, berbagi harta denganku saat semua orang mengharamkan padaku. Dan Allah memberikan keturunan darinya dimana Allah mengharamkan dari yang lainnya.

Alangkah bahagianya seorang istri yang mempunyai sosok suami seperti Rasulullah, suami yang memanggil Siti Aisyah dengan sebutan “Ya Humaira’”, suami yang bila istrinya keluar rumah digandeng dan dihantar sampai ke atas kendaraan, sosok suami yang membuat Siti Aisyah menangis terharu saat melihat suaminya tertidur di depan pintu, saat itu nabi kemalaman datang berkunjung ke rumah Siti Aisyah. Paginya Siti Aisyah minta maaf, tapi apa jawaban nabi, tidak Aisyah, aku yang salah, aku terlalu malam datang ke sini.

Alangkah beruntungnya suami yang mempunyai istri seperti Siti Hajar yang rela di tinggal suami di sebuah lembah yang tak berpenghuni dalam keadaan menyusui karena demi sebuah perintah.  Atau seperti istrinya Umar bin Abdul Aziz yang rela meninggalkan harta perhiasannya dan memilih ikut bersama suaminya. Dan masih banyak contoh-contoh sosok suami-istri yang membangun rumah tangganya bak taman surgawi.

Namun alangkah malangnya suami-Istri yang tidak bisa saling membahagiakan, tidak bisa saling mengalah, dan tidak bisa saling mengerti. Alangkah malangnya suami jika punya istri yang berkarir hingga pulang larut malam, tidak ada yang menyambut suami ketika datang dari kantor , tidak ada senyum manis sang istri di depan pintu, dan istri sudah tidak sempat lagi membuatkan masakan untuk suaminya.

Semuanya pada sibuk, rumah hanya sebagai tempat istirahat dengan segala kelelahan yang dibawa dari tempat kerja masing-masing, rumah hanya menjadi tempat pelampiasan kemarahan, pertengkaran sering mewarnai keseharian, dan ketika di tegur, Istri selalu berdalih emansipasi wanita yang kadang dengan alasan seperti ini istri sering melupakan kewajibannya. Anak-anak kurang mendapatkan kasih sayang, dan suami sudah tidak lagi merindukan senyum sang istri. Apakah keluarga seperti ini yang dirindukan? “

Baiti Jannati” rumahku adalah surgaku bukan untuk diimpikan tapi harus diusahakan. Kebahagiaan tidak datang begitu saja, harus ada upaya dari keduanya.

Suami-istri harus bisa merawat,  saling melengkapi satu sama lain, dan saling memahami hak dan kewajiban masing-masing sehingga rumah tangga itu bisa tetap utuh. Dengan saling memahami dan berusaha untuk saling memberikan yang terbaik,

Insya Allah rumah surgawi akan menjadi kenyataan bukan hanya impian.

♥ SEMOGA BERMANFAAT ♥

Hak cipta adalah milik Allah SWT semata. Hak kita sebagai manusia adalah berlomba- lomba menyebarluaskan kata-kata kebaikan kepada seluruh umat manusia.

Sungguh bahagia insan yang telah menemukan cinta sejatinya.. ibarat tasbih & benang pengikatnya.. terajut menjadi satu untaian yang selalu disentuh satu demi satu oleh insan mulia yang bibirnya basah akan cinta kepada Rabb-Nya

Barakallaahu fiykum wa jazzakumullah khoir

♥Sebelum Engkau Halal Bagiku♥

♥SALAM SANTUN UKHUWAH♥

Semoga apa yang telah disampaikan ini ada manfaatnya,

Bila ada salah lisan tak bermakna mohon dimaafkan yang benar itu pasti datangnya dari Allah S.W.T
dan yang salah itu datangnya dari kelemahan diri ana pula.

Wallahù'alam bíshawab Wabíllahí taùfík walhídayah,

Wassalamù'alaíkùm warahmatùllahí wabarakatùh.
https://www.facebook.com/pages/Sebelum-Engkau-Halal-BagiKu/138509376220354?sk=wall